Category: Indonesia



Sejarah Kota Yogyakarta

Kraton Yogyakarta

Berdirinya Kota Yogyakarta berawal dari adanya Perjanjian Gianti pada Tanggal 13 Februari 1755 yang ditandatangani Kompeni Belanda di bawah tanda tangan Gubernur Nicholas Hartingh atas nama Gubernur Jendral Jacob Mossel. Isi Perjanjian Gianti : Negara Mataram dibagi dua : Setengah masih menjadi Hak Kerajaan Surakarta, setengah lagi menjadi Hak Pangeran Mangkubumi. Dalam perjanjian itu pula Pengeran Mangkubumi diakui menjadi Raja atas setengah daerah Pedalaman Kerajaan Jawa dengan Gelar Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Alega Abdul Rachman Sayidin Panatagama Khalifatullah. Baca lebih lanjut

Perbedaan Katolik dan Kristen Protestan

lilin natalKatolik berarti umum atau universal. Artinya siapa pun, dari golongan, suku, bangsa, bahasa, dan sebagainya bahkan dari agama apa pun bisa menjadi anggota Gereja Katolik. Artinya Katolik bukan hanya untuk masyarakat kelompok tertentu saja. Apa perbedaan Antara Gereja Katolik dan Kristen Protestan? Berikut ini beberapa perbedaannya: sumber Baca lebih lanjut


PERBEDAAN ANTARA DAERAH KHUSUS DAN DAERAH ISTIMEWA

Pengertian Daerah Khusus
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi. Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Yang dimaksud satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus adalah daerah yang diberikan otonomi khusus. Daerah-daerah yang diberikan otonomi khusus ini adalah

  1. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
  2. Provinsi Aceh;
  3. Provinsi Papua; dan
  4. Provinsi Papua Barat.

UU Khusus Daerah-daerah yang memiliki status istimewa dan diberikan otonomi khusus selain diatur dengan Undang-Undang Pemerintahan Daerah diberlakukan pula ketentuan khusus yang diatur dalam undang-undang lain. Baca lebih lanjut

Biografi Presiden Soekarno


Biografi Presiden Soekarno

    Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.

    Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Kusno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama “Karna” menjadi “Karno” karena dalam bahasa Jawa huruf “a” berubah menjadi “o” sedangkan awalan “su” memiliki arti “baik”. Baca lebih lanjut


Perdamaian dan Pembangunan Bangsa

    Konflik dan kekerasan masih banyak terjadi di berbagai belahan dunia, karena adanya berbagai ketidakadilan ekonomi, politik, dan sosial. Mewujudkan perdamaian di antara pihak-pihak terlibat konflik bukanlah pekerjaan mudah. Perdamaian tidak pernah dapat diselesaikan dengan baik, jika pihak-pihak yang terlibat konflik tidak mendapat solusi yang saling menguntungkan. Perdamaian tidak dapat diwujudkan dengan perang, dan hanya dapat dicapai dengan dialog dan kompromi.

    Perdamaian memegang peranan penting dalam upaya membangun suatu bangsa. Tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang dapat membangun negaranya dengan baik dalam situasi konflik, baik horizontal maupun vertikal. Indonesia mempunyai pengalaman dalam menyelesaikan konflik, baik horizontal maupun vertikal seperti di daerah Kalimantan, Maluku, Poso, dan Aceh. Indonesia sudah aman sehingga tidak satu pun daerah sekarang ini yang terlibat konflik. Semua konflik yang telah berlangsung, bahkan berpuluh tahun seperti di Aceh, akhirnya dapat diselesaikan melalui meja perundingan. Kondisi ini belum pernah dicapai sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945. Baca lebih lanjut

Sejarah Asal Mula Nama Indonesia


Sejarah Asal Mula Nama Indonesia

    Yang dimaksud dengan Indonesia ialah Indonesia dalam pengertian geografis dan bangsa. Menurut pengertian geogiafis, Indonesia berarti bagian bumi yang membentang dari 95°-141° Bujur Timur, dan 6° Lintang Utara sampai 11 Lintang Selatan. Sedangkan Indonesia dalam arti bangsa yang secara politik, ekonomi, dan sosial budaya dalam wilayah tersebut.

    Istilah Indonesia untuk pertama kalinya ditemukan oleh seorang ahli etnologi Inggris bernama James Richardson Logan pada tahun 1850 dalam ilmu bumi. Istilah Indonesia digunakan juga oleh G.W. Earl dalam bidang etnologi. G.W. Earl menyebut Indonesians dan Melayunesians bagi penduduk Kepulauan Melayu. Baca lebih lanjut

Sejarah Sumpah Pemuda


Tesk Asli Sumpah Pemuda

Tesk Asli Sumpah Pemuda

Sejarah Sumpah Pemuda

    Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

Baca lebih lanjut


Pembantaian Westerling

    Pembantaian Westerling adalah sebutan untuk peristiwa pembunuhan ribuan rakyat sipil di Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh pasukan Belanda Depot Speciale Troepen pimpinan Westerling. Peristiwa ini terjadi pada Desember 1946-Februari 1947 selama operasi militer Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan).

Latar belakang

westerling

westerling

    Sementara Perjanjian Linggarjati sedang berlangsung, di daerah-daerah di luar Jawa dan Sumatera, tetap terjadi perlawanan sengit dari rakyat setempat. Walaupun banyak pemimpin mereka ditangkap, dibuang dan bahkan dibunuh, perlawanan rakyat di Sulawesi Selatan tidak kunjung padam. Hampir setiap malam terjadi serangan dan penembakan terhadap pos-pos pertahanan tentara Belanda. Para pejabat Belanda sudah sangat kewalahan, karena tentara KNIL yang sejak bulan Juli menggantikan tentara Australia, tidak sanggup mengatasi gencarnya serangan-serangan pendukung Republik. Mereka menyampaikan kepada pimpinan militer Belanda di Jakarta, bahwa apabila perlawanan bersenjata pendukung Republik tidak dapat diatasi, mereka harus melepaskan Sulawesi Selatan. Baca lebih lanjut

  • [ Kembali ke atas ]